Konsep Sehat
Bagi manusia, sehat adalah salah satu modal bagi
kelangsungan hidup manusia. Karena dengan kita sehat, kita dapat melakukan
segala aktivitas kita yang setiap saat kita lakukan…Konsep Sehat menurut saya
yaitu suatu keadaan seseorang yang tidak terkena penyakit, badan fit dan tidak
ada fikiran jadi, adanya keseinbangan yang saling berkaitan antara tubuh dan
pikiran.
Ada beberapa
konsep sehat menurut para ahli, yaitu :
Menurut Parkins (1938)
adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis
antara bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang berusaha
mempengaruhinya.
Menurut White (1977)
Sehat adalah suatu keadaan di mana
seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat
tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.
Menurut Pepkin’s
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsi yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar.
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsi yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar.
Tujuan
Kesehatan
Salah satu tujuan nasional adalah
memajukan kesejahteraan bangsa, yang berarti
memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang,pangan, pendidikan,kesehatan,lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada
di tangan seluruh masyarakat.
Tujuan dan
Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Tujuan dan
ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara umum dan secara khusus. Tujuan dan ruang
lingkup secara umum, antara lain:
1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap
segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
2. Melakukan
usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan kehidupan manusia.
3. Melakukan
kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara
masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam
menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.
Tujuan
Pembangunan Kesehatan
Untuk jangka panjang pembangunan
bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya tujuan utama sebagai berikut:
1. Peningkatan
kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.
2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin
kesehatan.
3. Peningkatan
status gizi masyarakat.
4. Pengurangan
kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
5. Pengembangan
keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang
bahagia dan sejahtera.
Faktor-
faktor yang mempengaruhi kesehatan :
Environment atau
lingkungan.
Behaviour atau perilaku,
Antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan ecological balance.
Heredity atau
keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan sebagainya.
Health care
service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif,
kuratif, dan rehabilitatif.
Dari empat
faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang paling
besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan
masyarakat.
Konsep sehat menurut
saya adalah seseorang yang kondisinya vit, terbebas dari penyakit baik fisik,
sosial, mental dan spiritual, kondisi sehat secara :
1. Secara Spiritual yaitu kesadaran diri terhadap agama tidak memiliki hati dan perkataan yang buruk , sehat tercermin dari cara seseorang dalam menekspresikan rasa syukur , pujian, kepercayaan dsb kepada Allah SWT. Sehat secara juga dapat diartikan yaitu keadaan dimana seseorang dapat menjalankan ibadah dan aturan agama yang dianutnya.
2. Sehat secara Emosional yaitu tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan apa yang sedang dirasakannya seperti marah, senang , sedih , gembira dll.
3. Sehat secara Intelektual yaitu : Suatu kondisi dimana seseorang daapat berkembang secara fisik dan intelektual sehingga dapat menuangkan ide ide yang bermanfaat bagi orang lain.
4. Sehat secara fisik yaitu apabila seseorang tidak mengeluh sakit dan semua organ fisik terlihat normal.
5. Sehat secara Sosial yaitu apabila seseorang dapat berhubungan baik dengan orang lain tanpa membedakan ras, agama dan status orang tersebut.
jadi,
kesimpulannya: Konsep sehat sangat diperlukan untuk diri kita, kita harus
menanamkan konsep sehat sejak dari kecil atau awal. Karena lama kelamaan akan
terbiasa. Belajar hidup sehat, mulai dari cara hidup dan gaya hidup..
Sumber : http://chit.blog.com/
Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Masalah
kesehatan mental sudah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu dan
perkembangannya dimulai sejak masa zaman prasejarahdimana manusia purba sering
mengalami gangguan mental atau fisik, seperti infeksi, artritis, dll.
Lalu
dilanjutkan pada zaman peradaban awal yang pada saat itu ada 3
tokoh yang berpengaruh yaitu :
1. Phytagoras
(orang yang pertama memberi penjelasan alamiah terhadap penyakit mental)
2. Hypocrates
(Ia berpendapat penyakit / gangguan otak adalah penyebab penyakit mental)
3. Plato
(gangguan mental sebagian gangguan moral, gangguan fisik dan sebagiaan lagi
dari dewa dewa)
Saat zaman
Renaissesus yaitu pada zaman ini di beberapa negara Eropa, para tokoh
keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal anggapan bahwa pasien
sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul.
Era Pra Ilmiah
Sejak zaman dulu gangguan mental telah muncul dalam konsep
primitif, yaitu kepercayaan terhadap faham animisme bahwa dunia ini diawasi
atau dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa. Orang Yunani kuno percaya bahwa
orang mengalami gangguan mental, karena dewa marah kepadanya dan membawa pergi
jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan pesta
(sesaji) dengan mantra dan kurban.
Suatu aliran yaitu kepercayaan Naturalisme yang berpendapat
bahwa gangguan mental dan fisik itu akibat dari alam. Hipocrates (460-367)
menolak pengaruh roh, dewa, setan atau hantu sebagai penyebab sakit. Dia
mengatakan, Jika anda memotong batok kepala, maka anda akan menemukan otak yang
basah, dan mencium bau amis. Tapi anda tidak akan melihat roh, dewa, atau hantu
yang melukai badan anda.
Seorang dokter Perancis, Philipe Pinel (1745-1826)
menggunakan filsafat polotik dan sosial yang baru untuk memecahkan problem
penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di
rumah sakit ini, pasiennya dirantai, diikat ketembok dan tempat tidur. Para
pasien yang telah di rantai selama 20 tahun atau lebih, dan mereka dianggap
sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Akhirnya, diantara
mereka banyak yang berhasil, mereka tidak lagi menunjukkan kecenderungan untuk
melukai atau merusak dirinya.
Era Modern
Perubahan luar biasa dalam sikap dan cara pengobatan gangguan
mental terjadi pada saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di
Amerika pada tahun 1783. Ketika itu Benyamin Rush (1745-1813) menjadi anggota
staf medis di rumah sakit Pensylvania. Di rumah sakit ini ada 24 pasien yang
dianggap sebagai lunatics (orang gila atau sakit ingatan). Pada waktu
itu sedikit sekali pengetahuan tentang penyebab dan cara menyembuhkan penyakit
tersebut. Akibatnya pasien-pasien dikurung dalam ruang tertutup, dan mereka
sekali-kali diguyur dengan air.
Rush melakukan suatu usaha yang sangat berguna untuk memahami
orang-orang yang menderita gangguan mental tersebut melalui penulisan
artikel-artikel. Secara berkesinambungan, Rush mengadakan pengobatan kepada
pasien dengan memberikan dorongan (motivasi) untuk mau bekerja, rekreasi, dan
mencari kesenangan.
Pada tahun 1909, gerakan mental Hygiene secara
formal mulai muncul. Perkembangan gerakan mental hygiene ini tidak lepas dari
jasa Clifford Whitting Beers (1876-1943) bahkan karena jasanya itu ia
dinobatkan sebagai The Founder of the MentalHygiene Movement.Dia terkenal
karena pengalamannya yang luas dalam bidang pencegahan dan pengobatan gangguan
mental dengan cara yang sangat manusiawi.
Secara hukum, gerakan mental hygiene ini mendapat
pengakuan pada tanggal 3 Juli 1946, yaitu ketika presiden Amerika Serikat
menandatangani The National Mental Health Act., yang berisi program jangka
panjang yang diarahkan untuk meningkatkan kesehatan mental seluruh warga
masyarakat.
Beberapa tujuan
yang terkandung dalam dokumen tersebut meliputi :
1. Meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat
Amerika Serikat, melalui penelitian, investigasi, eksperimen, penayangan
kasus-kasus, diagnosis, dan pengobatan.
2. Membantu lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang melakukan
kegiatan penelitian dan meningkatkan koordinasi antara para peneliti dalam
melakukan kegiatan dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitiannya.
3. Memberikan latihan terhadap para personel tentang kesehatan
mental.
4. Mengembangkan dan membantu negara dalam menerapkan berbagai
metode pencegahan, diagnosis, dan pengobatan terhadap para pengidap gangguan
mental.
Pada tahun 1950, organisasi mental hygiene terus
bertambah, yaitu dengan berdirinya National Association for Mental Health.
Gerakan mental hygiene ini terus berkembang sehingga pada tahun 1975 di Amerika
terdapat lebih dari seribu perkumpulan kesehatan mental. Di belahan dunia
lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui The World Federation forMental Health dan The World Health
Organization.
Sumber : http://ayu-prasasti.blogspot.com/
Pendekatan Kesehatan
Mental
Kepribadian
berasal dari kata personality. Persona=topeng atau kedok, biasanya topeng atau
kedok digunakan orang dalam pementasan drama yang disesuaikan dengan karakter
peran yang dimainkan. Sedangkan personality diartikan sebagai character atau
watak.
Allport dalam buku Sumadi Suryabrata mengatakan: Character is personality evaluated and personality is character devaluated. Ia mengganggap watak atau kepribadian adalah satu dan sama tetapi dipandang dari segi yang berlainan. Bila akan mengadakan penilaian dengan menggunakan norma, maka dipakai istilah watak. Kalau menggambarkan apa adanya lebih tepat menggunakan istilah kepribadian.
Terdapat banyak cara dan teori di dalam memahami kepribadian individu. Tetapi dalam kesehatan mental ini hanya akan dibahas pembagian kepribadian melalui sudut pandang pendekatannya (approach), dimana terdiri dari dua teori pendekatan. Pertama pendekatan tipologi (typologycal approach) dan kedua pendekatan pensifatan (trait approach).
Pendekatan tipologi dapat kita lihat pada pendapat Hipocrates-Galenus dan Heymans sedangkan pendekatan pensifatan pendapat Sigmund Freud, Allport, Maslow dan Rogers.
Pendekatan Tipologi
1. Teori Hipocrates-Galenus.
Sama halnya dengan alam yang tersusun dari 4 unsur yaitu; tanah bersifat kering, air bersifat basah, udara bersifat dingin dan api bersifat panas. Maka manusiapun terdiri dari 4 unsur yaitu:
a. Sifat kering terdapat pada chole/ empedu kuning
b. Sifat basah terdapat pada melanchole/ empedu hitam
c. Sifat dingin terdapat pada phlegma/ lender
d. Sifat panas terdapat pada sanguis/ darah
Apabila keempat cairan di atas jumlahnya normal maka individu tersebut sehat.
Tetapi jika tidak normal maka terjadilah gangguan jiwa atau sakit mentalnya. Lebih jauh tipe-tipe manusia menurut Hipocrates-Galenus tersebut sebagai berikut:
Cairan Tubuh
Yang dominan
Prinsip Tipe Sifat Khas
Chole
(empedu
kuning)
Tegangan 1. Choleris Besar semangat/ hidup,
Keras, mudah marah, daya juang besar, optimis
Melanchole
(empedu hitam)
Penegaran 2. Melancholis Mudah kecewa, suka merenung, daya juang kecil, pesimistis
Phlegma
Plastisitas 3. Phlegmatis Tenang/kalem, tak mudah dipengaruhi, setia, lamban
Sanguis
Ekspansifitas 4. Sanguinis Ramah, mudah ganti haluan.
2. Teori Heymans
Teori ini membagi tiga macam kualitas kejiwaan individu, yaitu: emosionalitas, proses pengiring dan aktivitas. Penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut:
1. Emosionalitas
Maksudnya mudah atau tidak perasaan orang terpengaruh oleh kesan-kesan. Tiap-tiap orang mempunyai kecakapan untuk mengahayati suatu perasaan karena pengaruh suatu kesan, namun masing-masing mempunyai tingkat yang berbeda. Menurut dikotomisasi terdiri dari:
a. golongan emosional, mereka yang emosionalitasnya tinggi (+) mempunyai sifat-sifat impulsive, mudah marah, suka tertawa, perhatiannya tidak mendalam, tidak tenggang rasa, tidak praktis, dalam berpendapat tetap, ingin berkuasa, dapat dipercaya dalam soal keuangan.
b. golongan tidak emosional, mereka yang emosionalitasnya rendah (-). Sifat-sifatnya antara lain; berhati dingin, hati-hati dalam menentukan pendapat, bertenggang rasa, praktis, jujur dalam batas-batas hukum, dapat menahan birahi, memberi kebebasan orang lain.
2. Proses Pengiring
Proses pengiring adalah banyak atau tidaknya pengaruh kesan-kesan pada kesadaran setelah kesan-kesan itu tidak ada lagi dalam kesadaran. Proses pengiring ini berbeda tingkatannya pada masing-masing golongan, menurut dikotomisasinya sebagai berikut:
a. golongan proses pengiring kuat (+), yang berfungsi sekunder. Sifat-sifatnya antara lain: tenang, tidak mudah putus asa, suka menolong, bijaksana, ingatannya baik, berfikir bebas, teliti, konsekuen, dalm politik moderat atau konservatif.
b. golongan proses pengiring lemah (-), yang berfungsi primer. Mempunyai sifat-sifat di antaranya: tidak tenang, mudah putus asa, ingatan kurang baik, boros, tak teliti, tidak konsekuen, dalam politik radikal, egoistic.
3. Aktivitas
Maksudnya adalah banyak sedikitnya individu itu menyatakan diri, menjelmakan perasaan dan fikiran dalam tindakan yang spontan. Dikotominya adalah:
a. golongan aktif, yaitu: karena adanya suatu alas an yang lemah/ kecil individu telah berbuat sesuatu (+). Sifat-sifatnya antara lain: senang sibuk, bergerak, periang, mudah mengerti, praktis, kuat menentang penghalang, pandangan luas, loba, lekas damai setelah bertengkar, tenggang rasa.
b. golongan tidak aktif, termasuk mereka, meskipun ada alasan kuat belum mau bertindak (-). Sifat-sifatnya antara lain: lekas mengalah, mudah putus asa, memandang berat segala persoalan, perhatian tidak mendalam, tidak praktis, nafsu birahi sering menggelora, boros, segan membuka hati.
Berdasarkan tiga kategori di atas dan dikotominya maka munculah 8 tipe sifat-sifat individu, yaitu:
1. Orang hebat ditandai dengan : + + +
2. Orang Sentimental ditandai dengan : + + -
3. Choleris ditandai dengan : + - +
4. Nerveus ditandai dengan : + - -
5. Phelegmatis ditandai dengan : - + +
6. Aphatis ditandai dengan : - + -
7. Sanguinis ditandai dengan : - - +
8. Amorph ditandai dengan : - - -
Dengan mengetahui tipe dari sifat-sifat yang dimiliki, maka dapat ditentukan langkah-langkah untuk menjaga keseimbangan kepribadian seseorang.
Pendekatan Pensifatan
1. Teori Sigmund Freud
Sejak pertengahan abad ke-19, objek psikologi adalah kesadaran orang normal dewasa dan beradab. Anggapan freud bahwa kesadaran itu hanya sebagian kecil dari kehidupan psikis . Freud mengumpamakan psikis seperti gunung es yang berada dilautan. Puncak gunung es yang menjulang di atas permukaan laut hanya sebagian kecil saja sedangkan bagian yang lebih besarnya tidak tampak. Hal ini menunjukan bahwa alam bawah sadar lebih besar/ luas dari pada alam sadar. Kepribadian menurut Freud terdiri dari 3 unsur yaitu:
1. Id (merupakan aspek biologis)
Dorongan alamiah atau original dari keinginan-keinginan manusia yang menuntut untuk segera dipenuhi.
2. Ego (merupakan aspek psikologis)
Aspek ini muncul karena adanya kebutuhan organisme untuk berhubungan dengan relita/ dunia nyata. Contoh: bila manusia lapar id membayangkan makanan dan ego akan membedakan antara khayalan dan kenyataan dan akan berusaha mencari objek yang tepat untuk memenuhi keinginan id
3. Super ego (merupakan aspek sosiologis)
Sebagi wakil dari nilai-nilai tradisional serta cit-cita masyarakat yang diajarkan berupa larangan dan perintah. Berfungsi menentukan benar-salah, susila-tidak susila, pantas-tidak pantas.
Ada tiga fungsi utama super ego:
a. Merintangi keinginan-keinginan dari id, seksual dan agresif yang ditentang oleh masyarakat.
b. Mendorong ego mengejar hal-hal yang moralitas daripada yang realitas.
c. Mengejar kesempurnaan.
2. Teori Allfort
Jika Freud mengamati bahwa perilaku manusia merupakan hasil dari dorongan alam bawah sadar, maka Allfort mencoba mengamati secara kualitatif perilaku manusia. Sehingga berpendapat bahwa perilaku manusia adalah karena adanya dorongan yang sadar. Secara ideal manusia dewasa memiliki 3 ciri pribadi manusia dewasa yang ideal, yaitu:
1. Extention of Self
Artinya seorang manusia dewasa harus memiliki rencana masa depan dan harapan masa depan, tidak berfikiran sempit.
2. Self Objectification
Terdapat dua komponen pokok di dalam kepribadian individu yaitu, insight dan humor. Insight adalah kecakapan individu untuk mengerti dirinya. Sedangkan humor kecakapan untuk mendapatkan kesenangan.
3. Philosohy of Life
Individu di dalam menikmati hidup harus didasari latar belakang yang memberikan arti dan tujuan dalam hidup.
Allport dalam buku Sumadi Suryabrata mengatakan: Character is personality evaluated and personality is character devaluated. Ia mengganggap watak atau kepribadian adalah satu dan sama tetapi dipandang dari segi yang berlainan. Bila akan mengadakan penilaian dengan menggunakan norma, maka dipakai istilah watak. Kalau menggambarkan apa adanya lebih tepat menggunakan istilah kepribadian.
Terdapat banyak cara dan teori di dalam memahami kepribadian individu. Tetapi dalam kesehatan mental ini hanya akan dibahas pembagian kepribadian melalui sudut pandang pendekatannya (approach), dimana terdiri dari dua teori pendekatan. Pertama pendekatan tipologi (typologycal approach) dan kedua pendekatan pensifatan (trait approach).
Pendekatan tipologi dapat kita lihat pada pendapat Hipocrates-Galenus dan Heymans sedangkan pendekatan pensifatan pendapat Sigmund Freud, Allport, Maslow dan Rogers.
Pendekatan Tipologi
1. Teori Hipocrates-Galenus.
Sama halnya dengan alam yang tersusun dari 4 unsur yaitu; tanah bersifat kering, air bersifat basah, udara bersifat dingin dan api bersifat panas. Maka manusiapun terdiri dari 4 unsur yaitu:
a. Sifat kering terdapat pada chole/ empedu kuning
b. Sifat basah terdapat pada melanchole/ empedu hitam
c. Sifat dingin terdapat pada phlegma/ lender
d. Sifat panas terdapat pada sanguis/ darah
Apabila keempat cairan di atas jumlahnya normal maka individu tersebut sehat.
Tetapi jika tidak normal maka terjadilah gangguan jiwa atau sakit mentalnya. Lebih jauh tipe-tipe manusia menurut Hipocrates-Galenus tersebut sebagai berikut:
Cairan Tubuh
Yang dominan
Prinsip Tipe Sifat Khas
Chole
(empedu
kuning)
Tegangan 1. Choleris Besar semangat/ hidup,
Keras, mudah marah, daya juang besar, optimis
Melanchole
(empedu hitam)
Penegaran 2. Melancholis Mudah kecewa, suka merenung, daya juang kecil, pesimistis
Phlegma
Plastisitas 3. Phlegmatis Tenang/kalem, tak mudah dipengaruhi, setia, lamban
Sanguis
Ekspansifitas 4. Sanguinis Ramah, mudah ganti haluan.
2. Teori Heymans
Teori ini membagi tiga macam kualitas kejiwaan individu, yaitu: emosionalitas, proses pengiring dan aktivitas. Penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut:
1. Emosionalitas
Maksudnya mudah atau tidak perasaan orang terpengaruh oleh kesan-kesan. Tiap-tiap orang mempunyai kecakapan untuk mengahayati suatu perasaan karena pengaruh suatu kesan, namun masing-masing mempunyai tingkat yang berbeda. Menurut dikotomisasi terdiri dari:
a. golongan emosional, mereka yang emosionalitasnya tinggi (+) mempunyai sifat-sifat impulsive, mudah marah, suka tertawa, perhatiannya tidak mendalam, tidak tenggang rasa, tidak praktis, dalam berpendapat tetap, ingin berkuasa, dapat dipercaya dalam soal keuangan.
b. golongan tidak emosional, mereka yang emosionalitasnya rendah (-). Sifat-sifatnya antara lain; berhati dingin, hati-hati dalam menentukan pendapat, bertenggang rasa, praktis, jujur dalam batas-batas hukum, dapat menahan birahi, memberi kebebasan orang lain.
2. Proses Pengiring
Proses pengiring adalah banyak atau tidaknya pengaruh kesan-kesan pada kesadaran setelah kesan-kesan itu tidak ada lagi dalam kesadaran. Proses pengiring ini berbeda tingkatannya pada masing-masing golongan, menurut dikotomisasinya sebagai berikut:
a. golongan proses pengiring kuat (+), yang berfungsi sekunder. Sifat-sifatnya antara lain: tenang, tidak mudah putus asa, suka menolong, bijaksana, ingatannya baik, berfikir bebas, teliti, konsekuen, dalm politik moderat atau konservatif.
b. golongan proses pengiring lemah (-), yang berfungsi primer. Mempunyai sifat-sifat di antaranya: tidak tenang, mudah putus asa, ingatan kurang baik, boros, tak teliti, tidak konsekuen, dalam politik radikal, egoistic.
3. Aktivitas
Maksudnya adalah banyak sedikitnya individu itu menyatakan diri, menjelmakan perasaan dan fikiran dalam tindakan yang spontan. Dikotominya adalah:
a. golongan aktif, yaitu: karena adanya suatu alas an yang lemah/ kecil individu telah berbuat sesuatu (+). Sifat-sifatnya antara lain: senang sibuk, bergerak, periang, mudah mengerti, praktis, kuat menentang penghalang, pandangan luas, loba, lekas damai setelah bertengkar, tenggang rasa.
b. golongan tidak aktif, termasuk mereka, meskipun ada alasan kuat belum mau bertindak (-). Sifat-sifatnya antara lain: lekas mengalah, mudah putus asa, memandang berat segala persoalan, perhatian tidak mendalam, tidak praktis, nafsu birahi sering menggelora, boros, segan membuka hati.
Berdasarkan tiga kategori di atas dan dikotominya maka munculah 8 tipe sifat-sifat individu, yaitu:
1. Orang hebat ditandai dengan : + + +
2. Orang Sentimental ditandai dengan : + + -
3. Choleris ditandai dengan : + - +
4. Nerveus ditandai dengan : + - -
5. Phelegmatis ditandai dengan : - + +
6. Aphatis ditandai dengan : - + -
7. Sanguinis ditandai dengan : - - +
8. Amorph ditandai dengan : - - -
Dengan mengetahui tipe dari sifat-sifat yang dimiliki, maka dapat ditentukan langkah-langkah untuk menjaga keseimbangan kepribadian seseorang.
Pendekatan Pensifatan
1. Teori Sigmund Freud
Sejak pertengahan abad ke-19, objek psikologi adalah kesadaran orang normal dewasa dan beradab. Anggapan freud bahwa kesadaran itu hanya sebagian kecil dari kehidupan psikis . Freud mengumpamakan psikis seperti gunung es yang berada dilautan. Puncak gunung es yang menjulang di atas permukaan laut hanya sebagian kecil saja sedangkan bagian yang lebih besarnya tidak tampak. Hal ini menunjukan bahwa alam bawah sadar lebih besar/ luas dari pada alam sadar. Kepribadian menurut Freud terdiri dari 3 unsur yaitu:
1. Id (merupakan aspek biologis)
Dorongan alamiah atau original dari keinginan-keinginan manusia yang menuntut untuk segera dipenuhi.
2. Ego (merupakan aspek psikologis)
Aspek ini muncul karena adanya kebutuhan organisme untuk berhubungan dengan relita/ dunia nyata. Contoh: bila manusia lapar id membayangkan makanan dan ego akan membedakan antara khayalan dan kenyataan dan akan berusaha mencari objek yang tepat untuk memenuhi keinginan id
3. Super ego (merupakan aspek sosiologis)
Sebagi wakil dari nilai-nilai tradisional serta cit-cita masyarakat yang diajarkan berupa larangan dan perintah. Berfungsi menentukan benar-salah, susila-tidak susila, pantas-tidak pantas.
Ada tiga fungsi utama super ego:
a. Merintangi keinginan-keinginan dari id, seksual dan agresif yang ditentang oleh masyarakat.
b. Mendorong ego mengejar hal-hal yang moralitas daripada yang realitas.
c. Mengejar kesempurnaan.
2. Teori Allfort
Jika Freud mengamati bahwa perilaku manusia merupakan hasil dari dorongan alam bawah sadar, maka Allfort mencoba mengamati secara kualitatif perilaku manusia. Sehingga berpendapat bahwa perilaku manusia adalah karena adanya dorongan yang sadar. Secara ideal manusia dewasa memiliki 3 ciri pribadi manusia dewasa yang ideal, yaitu:
1. Extention of Self
Artinya seorang manusia dewasa harus memiliki rencana masa depan dan harapan masa depan, tidak berfikiran sempit.
2. Self Objectification
Terdapat dua komponen pokok di dalam kepribadian individu yaitu, insight dan humor. Insight adalah kecakapan individu untuk mengerti dirinya. Sedangkan humor kecakapan untuk mendapatkan kesenangan.
3. Philosohy of Life
Individu di dalam menikmati hidup harus didasari latar belakang yang memberikan arti dan tujuan dalam hidup.
Sumber : http://nelly-psikologi.blogspot.com/