Internet Addiction (Kecanduan
Internet)
1. Pengertian
Seperti halnya adiksi terhadap zat, adiksi internet dapat diartikan sebagai pemakaian internet secara terus-menerus hingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari penderitanya.
2. Kriteria-Kriteria Internet Addiction
Kriteria untuk mengetahui seseorang telah mengalami adiksi terhadap internet diadaptasi dari kriteria-kriteria ketergantungan zat seperti disebutkan di dalam DSM-IV,Seorang ahli jiwa bernama Ivan Goldberg mengemukakan beberapa ciri-ciri seseorang Kecanduan Internet. Ciri-cirinya meliputi :
Seperti halnya adiksi terhadap zat, adiksi internet dapat diartikan sebagai pemakaian internet secara terus-menerus hingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari penderitanya.
2. Kriteria-Kriteria Internet Addiction
Kriteria untuk mengetahui seseorang telah mengalami adiksi terhadap internet diadaptasi dari kriteria-kriteria ketergantungan zat seperti disebutkan di dalam DSM-IV,Seorang ahli jiwa bernama Ivan Goldberg mengemukakan beberapa ciri-ciri seseorang Kecanduan Internet. Ciri-cirinya meliputi :
¤ Sering lupa waktu atau mengabaikan hal-hal
yang mendasar saat mengakses internet terlalu lama
¤ Gejala menarik diri seperti merasa marah,
tegang, atau depresi ketika internet tidak bisa diakses
¤ Munculnya sebuah kebutuhan konstan untuk
meningkatkan waktu yang dihabiskan
¤ Kebutuhan akan peralatan komputer yang lebih
baik dan aplikasi yang lebih banyak untuk dimiliki memiliki derajat kepuasan
yang sama
¤ Sering berkomentar, berbohong, rendahnya prestasi,
menutup diri secara sosial, dan kelelahan. Ini merupakan dampak negatif dari
penggunaan Internet yang berkepanjangan.
A. Toleransi,
yang ditunjukkan dalam perilaku sebagai berikut :
• Kebutuhan meningkatkan waktu penggunaan internet untuk mendapatkan kepuasan dan mengurangi efek keinginan terus-menerus memakai internet
• Secara nyata mengurangi efek keinginan tersebut dengan melanjutkan pemakaian internet dengan waktu yang sama terus menerus
B. Withdrawal,
yang termanifestasikan ke dalam salah satu ciri-ciri berikut :
a. Kesulitan untuk menghentikan atau mengurangi pemakaian internet, agitasi psikomotor, kecemasan, secara obsesif memikirkan tentang apa yang sedang terjadi di internet, fantasi atau mimpi tentang internet, sengaja atau tidak sengaja menggerakkan jari-jari seperti gerakan sedang mengetik dengan komputer.
b. Pemakaian internet atau layanan online yang mirip untuk melepaskan diri atau menghindarkan diri dari simptom-simptom withdrawal.
c. Sering menghabiskan waktu mengakses internet lebih lama dari yang direncanakan (kehilangan orientasi waktu).
d. Gagal mewujudkan keinginan untuk mengurangi atau mengontrol pemakaian internet.
e. Menghabiskan banyak waktu dengan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan internet (misalnya membeli buku-buku tentang internet, mencoba-coba browser WWW baru, dan mengatur material-material hasil dari download).
f. Terganggunya kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan keluarga, lingkungan, pekerjaan akibat pemakaian internet.
g. Tetap menggunakan internet secara berlebihan meskipun sudah memiliki pengetahuan mengenai dampak-dampak negatif dari pemakaian internet secara berlebihan. Meskipun di Indonesia layanan internet yang diberikan oleh ISP (Internet Service Provider) belum maksimal seperti di negara Korea, China dan Jepang, itu tidak mengurangi antusias masyarakat indonesia untuk mengakses Internet. Apalagi dengan hadirnya situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, skype, dan masih banyak lainnya. Belum lagi ditambah dengan bisnis-bisnis online yang sekarang lagi merebak, transaksi pun tidak harus bertemu langsung seperti zaman-zaman dulu.Sering lupa waktu atau mengabaikan hal-hal yang mendasar saat mengakses internet terlalu lama
Gejala menarik diri seperti merasa
marah, tegang, atau depresi ketika internet tidak bisa diakses. Munculnya
sebuah kebutuhan konstan untuk meningkatkan waktu yang dihabiskan, kebutuhan
akan peralatan komputer yang lebih baik dan aplikasi yang lebih banyak untuk
dimiliki memiliki derajat kepuasan yang sama. Sering berkomentar, berbohong,
rendahnya prestasi, menutup diri secara sosial, dan kelelahan. Ini merupakan
dampak negatif dari penggunaan Internet yang berkepanjangan
Zsolt Demetrovics, et. al. (2008) mengembangkan kuisioner mengenai internet
addiction yang disebut PIUQ (Problematic Internet Use Questionnaire).
Faktor-faktor internet dalam kuisioner tersebut terbagi menjadi tiga kelompok
utama, yaitu:
a. Keterikatan mental dengan internet
Yang termasuk dalam kategori ini antara lain melamun, sering berfantasi tentang internet, menunggu kesempatan untuk ber-online lagi, di sisi lain, kecemasan, kekhawatiran, dan depresi karena kurangnya pemakaian internet.
b. Pengabaian aktivitas sehari-hari dan kebutuhan-kebutuhan dasar
Faktor ini adalah mengenai berkurangnya tingkat kepentingan urusan rumah tangga, pekerjaan, belajar, makan, hubungan sesama, dan aktivitas-aktivitas lain serta pengabaian aktivitas-aktivitas tersebut akibat peningkatan frekuensi pemakaian internet.
c. Kesulitan dalam mengontrol pemakaian internet
Yang termasuk dalam kategori ini adalah pemakaian internet yang lebih sering dan lebih lama dari yang sebelumnya direncanakan, disamping ketidakmampuan untuk mengurangi jumlah pemakaian internet.
3. Jenis-Jenis Internet addiction
Berikut ini adalah sub-sub tipe dari internet addiction menurut Kimberly S. Young, et. al. (2006):
a. Cybersexual Addiction,
Termasuk ke dalam cybersexual addiction antara lain adalah individu yang secara kompulsif mengunjungi website-website khusus orang dewasa, melihat hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas yang tersaji secara eksplisit, dan terlibat dalam pengunduhan dan distribusi gambar-gambar dan file-file khusus orang dewasa.
b. Cyber-Relationship Addiction
Cyber-relationship addiction mengacu pada individu yang senang mencari teman atau relasi secara online. Individu tersebut menjadi kecanduan untuk ikut dalam layanan chat room dan seringkali menjadi terlalu-terlibat dalam hubungan pertemanan online atau terikat dalam perselingkuhan virtual.
c. Net compulsions
Yang termasuk dalam sub tipe net compulsions misalnya perjudian online, belanja online, dan perdagangan online.
d. Information Overload
Information overload mengacu pada web surfing yang bersifat kompulsif.
e. Computer Addiction
Salah satu bentuk dari computer addiction adalah bermain game komputer yang bersifat obsesif.
a. Keterikatan mental dengan internet
Yang termasuk dalam kategori ini antara lain melamun, sering berfantasi tentang internet, menunggu kesempatan untuk ber-online lagi, di sisi lain, kecemasan, kekhawatiran, dan depresi karena kurangnya pemakaian internet.
b. Pengabaian aktivitas sehari-hari dan kebutuhan-kebutuhan dasar
Faktor ini adalah mengenai berkurangnya tingkat kepentingan urusan rumah tangga, pekerjaan, belajar, makan, hubungan sesama, dan aktivitas-aktivitas lain serta pengabaian aktivitas-aktivitas tersebut akibat peningkatan frekuensi pemakaian internet.
c. Kesulitan dalam mengontrol pemakaian internet
Yang termasuk dalam kategori ini adalah pemakaian internet yang lebih sering dan lebih lama dari yang sebelumnya direncanakan, disamping ketidakmampuan untuk mengurangi jumlah pemakaian internet.
3. Jenis-Jenis Internet addiction
Berikut ini adalah sub-sub tipe dari internet addiction menurut Kimberly S. Young, et. al. (2006):
a. Cybersexual Addiction,
Termasuk ke dalam cybersexual addiction antara lain adalah individu yang secara kompulsif mengunjungi website-website khusus orang dewasa, melihat hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas yang tersaji secara eksplisit, dan terlibat dalam pengunduhan dan distribusi gambar-gambar dan file-file khusus orang dewasa.
b. Cyber-Relationship Addiction
Cyber-relationship addiction mengacu pada individu yang senang mencari teman atau relasi secara online. Individu tersebut menjadi kecanduan untuk ikut dalam layanan chat room dan seringkali menjadi terlalu-terlibat dalam hubungan pertemanan online atau terikat dalam perselingkuhan virtual.
c. Net compulsions
Yang termasuk dalam sub tipe net compulsions misalnya perjudian online, belanja online, dan perdagangan online.
d. Information Overload
Information overload mengacu pada web surfing yang bersifat kompulsif.
e. Computer Addiction
Salah satu bentuk dari computer addiction adalah bermain game komputer yang bersifat obsesif.
Internet Addiction
Disorder atau Problematic Internet Use memiliki kecenderungan hampir
sama seperti kecanduan obat-obatan. Di negara China dan Korea Selatan hal ini
ditanggapi dengan serius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar