Komunitas Online
Semua
komunitas online tentunya memiliki plus-minus masing-masing dan juga ciri khas
yang melekat kuat pada anggotanya. Istilah kata Komunitas berasal dari bahasa
latin communitas yang berasal dari kata dasar communis yang artinya masyarakat,
publik atau banyak orang. Pengertian Komunitas sebagai sebuah kelompok sosial
dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan
dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya
dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko
dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas di bagi menjadi dua:
1. Komunitas
Online (Komunitas Virtual)
2. Komunitas
Offline
Komunitas
Online adalah sekelompok orang dalam berkomunikasi menggunakan internet sebagai
media utama dan tidak mengandalkan pertemuan langsung secara fisik. Komunitas
online bisa menjadi komunitas primer/komunitas
sekunder. Komunitas sekunder adalah telah ada komunitas solid yang ada di
dunia nyata dan komunitas virtual tersebut digunakan untuk pelengkap.
Soenarno
(2002), Definisi Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang
dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional. Menurut Kertajaya
Hermawan (2008), Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama
lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi
pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan
interest atau values. Maka bisa disimpulkan bahwa KOMUNITAS ONLINE ADALAH
SEBUAH KELOMPOK SOSIAL DARI BERBAGAI KALANGAN DAN LATAR BELAKANG YANG BERBEDA
YANG SALING PEDULI SATU SAMA LAIN KARENA ADANYA KESAMAAN INTEREST DAN VALUES,
DENGAN PERANTARA SUATU JARINGAN INTERNET.
Polarisasi Kelompok
Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi
yang ekstrem. Bila sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak
mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi
mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok
agak menentang tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan menentang lebih
keras. Polarisasi kelompok merupakan sebuah gejala lain dari pengambilan
keputusan ialah adanya penggeseran keputusan yang menuju kepada keputusan yang
ekstrim, yaitu keputusan yang beresiko tinggi (derajat resiko dari keputusan
kelompok lebih tinggi dari derajat resiko yang berani diambil oleh setiap
kelompoknya) atau keputusan yang sangat rendah derajat resikonya (memiliki
derajat yang lebih rendah dari derajat resiko yang dapat diambil oleh para
anggotanya.
Kelompok Kerja Virtual
Sekelompok orang yang bekerja pada sebuah proyek yang umum melalui teknologi
seperti e-mail, pesan instan, database bersama, diskusi threaded dan kalender.Kelompok
kerja virtual diamanatkan oleh kebijakan perusahaan dan persyaratan kerja. Kontras
dengan komunitas virtual dan komputasi meresap.
Jaringan dan Virtualisasi Storage
Sekelompok orang yang bekerja pada sebuah proyek yang umum melalui teknologi seperti e-mail, pesan instan, database bersama, diskusi threaded dan kalender.Kelompok kerja virtual diamanatkan oleh kebijakan perusahaan dan persyaratan kerja. Kontras dengan komunitas virtual dan komputasi meresap .
Dalam sebuah jaringan, virtualisasi mengkonsolidasikan beberapa perangkat
menjadi pandangan logis sehingga mereka dapat dikelola dari konsol tunggal
(lihatvirtualisasi jaringan ). Virtualisasi juga memungkinkan
beberapa perangkat penyimpanan yang dapat diakses dengan cara yang sama tidak
peduli apa jenis dan lokasinya. Kemampuan bersosialisasi yang tinggi
dari para profesional membuat mereka mampu membentuk kelompok yang disebut
kelompok kerja virtual. Berkumpul dan membentuk team saat ada pekerjaan yang
harus ditangani. Team kerja virtual seperti itu hanya bisa dibentuk oleh para
professional yang sudah bisa bertindak sebagai agen indenpenden bagi dirinya
sendiri. Mereka hanya jadi terikat ketika sedang menangani suatu proyek yang
dikerjakan oleh team virtual. Kemudahan dalam menggunakan perangkat
telekomunikasi menjadi sarana jitu untuk saling berhubungan jika suatu saat
dibutuhkan. Dalam konteks organisasi ini kelompok kerja virtual yang
masing-masing bisa muncul dan melintasi batas-batas organisasi konvensional
seperti yang terdapat pada perusahaan umumnya. Ini dikarenakan kemampuan
mereka dalam menggali kemampuan-kemampuan yang sebelumnya tersembunyi dan
menjadi muncul ke permukaan melalui acara-acara bebas untuk berbincang dan
bertukar informasi atau gagasan.